Pada tanggal [20 September 2025], enam siswa dari sekolah kami mengikuti kegiatan Pesta Literasi yang diselenggarakan oleh Jazirah Timur Labuhan Kata, bertempat di Red Brick Café & Resto. Kegiatan ini menjadi ruang perjumpaan yang hangat antara generasi muda dan para penulis hebat dari Timur Indonesia, dalam sebuah diskusi bertema:

“Tanah dan Air: Saksi Masa Lalu, Kini, dan yang Akan Datang.”

Pembicara Inspiratif

Diskusi ini menghadirkan tiga tokoh literasi yang luar biasa, masing-masing membawa perspektif unik dari latar belakang dan karya mereka:

  • Kak Theoresia Rumthe (Kak Theo) – Penulis asal Maluku yang dikenal dengan karya-karya puitis dan reflektif, serta ketertarikannya pada tema kematian sebagai ruang kontemplasi dan ekspresi.
  • Kak Dian Purnomo (Kak Dian) – Penulis asal Salatiga, Jawa Tengah, yang mendalami kriminologi untuk memperkuat tulisannya, khususnya dalam isu perlindungan anak, perempuan, dan keadilan lingkungan.
  • Kak Mariana Lewier (Kak Ana) – Dosen dan penyair asal Maluku yang aktif merajut kata-kata sebagai bentuk keterlibatan sosial dan budaya.

Kehadiran mereka membuka cakrawala baru bagi para peserta, termasuk siswa-siswa kami, tentang bagaimana tanah dan air bukan hanya elemen alam, tetapi juga saksi sejarah, identitas, dan harapan masa depan.

Kolaborasi dengan Timur Menulis

Dalam kegiatan ini, para siswa didampingi oleh kakak-kakak dari komunitas Timur Menulis, yang memberikan bimbingan dan semangat dalam menyelami dunia literasi. Diskusi berlangsung interaktif, penuh kehangatan, dan membuka ruang refleksi mendalam tentang hubungan manusia dengan alam, serta bagaimana cerita bisa menjadi alat perubahan.

Refleksi dan Pembelajaran

Melalui kegiatan ini, siswa kami mendapatkan:

  • Wawasan baru tentang dunia kepenulisan dan advokasi sosial.
  • Inspirasi untuk menulis dengan keberpihakan terhadap isu-isu kemanusiaan dan lingkungan.
  • Pengalaman berharga dalam berdialog dengan penulis profesional dan komunitas literasi.

Kegiatan ini bukan hanya menjadi ajang belajar, tetapi juga menjadi momen berharga untuk merayakan kata, merawat ingatan, dan menumbuhkan harapan.