Asesmen di Understanding by Design
Di Understanding by Design, salah satu jenis tujuan pembelajaran adalah Transfer Learning. Siswa diharapkan dapat mentransfer pemahaman dia pada situasi yang baru, konteks yang baru. Sehingga wajar jika asesmen yang diminta adalah performance task. Sesuatu yg harus dilakukan siswa untuk membuktikan pemahaman dia terkait topik tersebut. Dan, sesuai gambar di bawah ini, perlu ada penetapan Kriteria saat menetapkan asesmennya. Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran dari unjuk kerja yang dia lakukan. Sangat nyambung dengan Kurikulum Merdeka (Lumer), kan? Selain Performance Task, ada juga Other Evidence pada UbD. Ini bisa berupa kuis atau bentuk asesmen lainnya.
Keterangan foto tidak tersedia.
Di #sekolahkubeda, kami asumsikan Performance Task sebagai asesmen sumatif, dan Other Evidence sebagai asesmen formatif, dan Transfer Learning (T) sebagai Tujuan Pembelajaran (TP). Apakah 2 jenis tujuan lainnya tidak digunakan? Tentu saja digunakan. Kan di Modul Ajar ada bagian pengetahuan, Pemahaman Bermakna, pertanyaan pemantik yg merupakan jenis tujuan di UbD.
Sedikit modifikasi ini membantu teman-teman Guru untuk menentukan asesmen formatif yang mungkin pada perencanaan-perencanaan sebelumnya jarang atau bahkan tidak dilakukan. Hanya tertulis di RPP bahwa ada asesmen formatif , namun tidak jelas apa dan bagaimana bentuknya. Kali jni, mau tidak mau, akan ada asesmen formatif. Bentuk dan apa yang dites pun ada.
Asesmen formatif
Saya pribadi membaca 3 jenis tujuan pembelajaran di UbD ini sebagai alur. Sebagai Guru akan mulai berencana dengan (1) memikirkan Transfernya (T) dulu. Ketika T sudah ditentukan, kita verifikasi dulu dengan menanyakan apakah jika T ini sudah dilakukan maka CP tercapai? Jika jawabannya iya, maka T ini memenuhi syarat. Berikutnya adalah menentukan Pemahaman Bermakna (B) yang kita ingin dimiliki siswa. Agar pemahaman ini bisa dicapai, maka perlu dibantu dengan pertanyaan pemantiknya (essential question) yang kita benturkan dengan (3) pengetahuan dan keterampilan penting yang sudah mereka miliki. Ini cara berpikir Guru.
Berbeda dengan Guru, siswa perlu memulai pembelajarannya dari nomor 3. Perlu dia kuasai dulu pengetahuan dan keterampilan penting terkait topik tersebut. Kemudian diberi pertanyaan pemantik untuk mendapatkan Pemahaman Bermaknanya. Dan dengan semua itu, kita berharap siswa mampu menyelesaikan Transfer-nya.
Juga, saya sering mengilustrasikan proses pembelajaran layaknya lini masa atau perjalanan dari A ke Z, misal. Z ini merupakan puncak pencapaian yang bisa dibandingkan dengan harapan dari CP. Sebelum sampai di Z, perlu siswa ketahui dulu tentang A, B, C Dan perlu terampil dulu melakukan D, E, dan F. Setelah itu, perlu adanya kesadaran dia ttg G, H, dst. Maka, untuk mengecek apakah dia sudah tahu ttg A, kita lakukan kuis sbg asesmen formatif. Jika sudah dia kuasai, maka lanjut tes berikutnya terkait penguasaan B dan C. Perlu juga dites, apakah dia sudah terampil melakukan D, E, dan F melalui uji praktek yang juga merupakan asesmen formatifnya. Semua asesmen formatif diberi umpan balik. Jika sudah ok, bisa lanjut. Namun jika belum, maka perlu penguatan. Harapannya, dengan semua formatif, umpan balik, dan revisi yang siswa alami dan lakukan, dia mampu melewati asesmen sumatif Z.
Sebagai contoh, ada salah satu CP yang meminta siswa di akhir fase dapat memproduksi pakan alami dan buatan untuk ternak. Maka, TP yang cocok pastilah siswa mampu produksi pakan dengan prosesur yang sesuai dan kualitas yahuuut, kan? Inilah TPnya. Maka, asesmen yang cocok tentunya bukan tes tertulis. Asesmen yang pas ya kita minta siswa bisa memproduksi pakan dengan syarat-syarat tertentu itu. Maka agak aneh kalau kita tes siswa dengan tes tertulis di akhir semester berbentuk pilihan ganda sekian nomor.
Keterangan foto tidak tersedia.
Cocok dengan Lumer, kan? Lumer tidak mewajibkan adanya sumatif bersama apalagi dengan bentuk yang sama, misal tes tertulis. Karena, jika semua Guru merujuk pada UbD, maka performance task yang dilakukan Guru tentunya akan bermacam bentuk, disesuaikan dengan TP masing-masing. Cocok banget dah.
Ini di sekolahku, bagaimana di sekolahmu? Ayo berbagi di kolom komentar yaa..
Tetap semangat 💪💪💪